Berasumsi dengan perasaan sama saja dengan membiarkan hati kau diracuni harapan baik, padahal boleh jadi kenyataan tidak seperti itu, menyakitkan.
-Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah (Tere Liye)
Published with Blogger-droid v2.0.4
Senin, 29 Oktober 2012
Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
"saya ingin SNMPTN ulang " "haa? jadi, kalau lulus diambil?" "tidak kok, cuma penasaran saja" mana mungkin...
-
tidak seperti biasanya, kali ini saya tidak akan menuliskan apapun tentang lelaki pujaan yang tempo hari saya ceritakan kepada pembaca sekal...
-
ini kisah seorang anak manusia yang begitu takut akan cinta yang begitu takut berharap, bermimpi walau nyatanya kehidupan tak sekeras yan...
-
dulu, saya selalu terkesima ketika melihat pertunjukan kembang api. gelombang kebahagiaan menyelimuti tubuh, dibarengi dengan dinginnya de... -
sore ini, saat sedang menunggu kedatangan seorang teman aku kembali melihatnya. dan ya, ia pun melihatku. lebih tepatnya, menangkap basah m...
-
separuh hatiku muncul dengan gagahnya membela, aku berhak melakukannya. namun separuh hatiku yang lain muncul membantah. tidak! kau han...
-
"Semua akan indah pada waktunya.." I have waited forever. On those past days, those shitty days , i wonder why on earth i woul...
-
Minggu, 8 Januari 2012 18:50 Handphone saya bergetar dahsyat diiringi dengan bunyi 'TING' yang memekakkan telinga, tanda sebuah p...
-
I, silently, wishing you silently a kind of silent person who loving me back in silence. Published with Blogger-droid v2.0.4
-
your two amazing yet opposite statements. it's funny how they fight against you. Published with Blogger-droid v2.0.4
0 komentar:
Posting Komentar