untukmu, a prince in my daydream
apalagi yang bisa kulakukan selain menikmatimu dari sudut gelapku?
kau begitu fana, tak terjangkau hati yang ciut ini
aku hanyalah perempuan yang terbelenggu adat malu
yang menebak, mungkin engkau kesal
ketika kesempatan-kesempatan emas itu berdatangan bak banjir bandang kepadaku
dan aku dengan tololnya melewatkan itu semua
dan kalaupun tebakanku itu salah,
kalaupun sesungguhnya engkau tidak pernah sedetikpun memikirkan hal-hal sentimentil ini,
maka maafkanlah aku,
a girl lost in her own reveries
0 komentar:
Posting Komentar